Kepala UPTD Pasar Panorama, Gelar Konferensi Pers Terkait Penataan Lapak di Blok T

Nusantaraterkini.com, Bengkulu –  Kepala UPTD Pasar Panorama, Firzi Hustiawan menggelar konferensi pers terkait upaya penertiban lapak di area blok T yang mendapat perlawanan dari orang yang tak dikenal. Firzi mengatakan saat dirinya bersama petugas sedang membagikan SKM (Surat Keterangan Menempati ) kepada para pedagang, tiba-tiba muncul beberapa orang tak dikenal yang mencoba merebut SKM tersebut. Selasa (21/03/2023).

“Beberapa orang tak dikenal tiba-tiba datang sambil berteriak-teriak, mencoba mengganggu proses pembagian lapak yang dilakukan oleh petugas UPTD, padahal saya pastikan mereka bukanlah pedagang di blok T pasar Panorama, jadi tidak ada keributan antara pedagang blok T dan preman, melainkan kegaduhan yang disebabkan oleh beberapa orang yang tidak dikenal yang mengganggu petugas UPTD” terang Firzi kepada Wartawan.

Kepala UPTD Pasar Panorama mengaku menunjuk beberapa orang untuk membantu dirinya dalam menata Blok T dan Pasar Subuh. pasar Panorama sebagai petugas yang di SK kan secara resmi.

Pedagang Pasar Subuh Bersedia Pindah Ke Dalam.

Pendekatan Persuasif dan humanis yang dilakukan kepala Pasar Panorama, Firzi Hustiawan sejatinya telah membuahkan hasil. Para pedagang  yang selama ini berjualan di badan jalan semangka bersedia untuk ditempatkan di Blok T pasar Panorama, asalkan disediakan tempat. Hal itu selaras dengan tujuan pemerintah kota Bengkulu, dibawah pimpinan Helmi Hasan – Dedy Wahyudi untuk memberikan tempat yang layak dan representatif bagi para pedagang sayur yang berasal dari Kabupaten Curup dan Kabupaten Kepahiang. “Kota Bengkulu adalah kota yang ramah dan senantiasa akan  membahagiakan warganya maupun para pendatang yang mencari nafkah di Kota Bengkulu.” Demikian kutipan Walikota Bengkulu, Helmi Hasan.

Blok T diduga dikuasai Orang-orang yang tidak memiliki SKM sebagai dasar Hukum.

Firzi Hustiawan mengatakan dari kapasitas 136  lapak pemerintah kota baru mengeluarkan 12 SKM sebagai dasar untuk menempati lapak bagi para pedagang. Sementara keluhan dari para pedagang di jalan Semangka pada dasarnya mereka mau masuk ke dalam asalkan disediakan tempat, jadi ini menyakinkan kami ada pihak-pihak  yang menguasai lapak tanpa izin resmi dari pihak UPTD, untuk itulah dirinya membentuk tim resmi agar seluruh pedagang di Pasar Panorama dapat menikmati fasilitas lapak tanpa harus berpanas-panasan di tengah jalan untuk berdagang memenuhi kebutuhan hidup mereka. “Kita ingin pasar panorama menjadi pasarnya yang ramah konsumen sekaligus pedagang, kita ingin setiap orang yang datang ke Pasar Panorama merasakan atmosfer kebahagian” terang Firzi.

Dugaan Pemukulan. 

Kepala UPTD Pasar Panorama mengatakan tidak mengetahui dugaan pemukulan yang terjadi saat terjadi penataan  petugas  dari UPTD Pasar Panorama. Dirinya menyerahkan permasalahan ini kepada pihak penegak hukum. “Kami tidak bisa memastikan apakah betul terjadi pemukulan oleh pihak mana, apalagi menunjuk personal, silahkan APH menyelidiki, itu bukan ranah kami” sebut Firzi.

Dilain Pihak. Parizan Harmidi yang dilaporkan melakukan dugaan pemukulan, membantah tuduhan tersebut. “Kami tidak pernah melakukan pemukulan, mereka tiba-tiba datang saat kami melakukan penataan blok T, bersama kepala UPTD, mereka berusaha mengambil secara paksa SKM.

“Mereka datang sekitar orang delapan, kami tidak mengetahui tujuan mereka, mereka tiba-tiba hendak merebut berkas SKM sedangkan mereka tidak dapat menunjukan bukti kepemilikan, kami petugas resmi yang dibekali SPT oleh Pemerintah Kota, untuk itu kami akan melakukan upaya hukum lain sebab kami tidak terima dituduh. Kondisi saat itu sedang keos, banyak orang panik. terang  Parizan Harmidi Kepada Wartawan. Selasa (21/03/2023)

Dukungan dari DPD APKLI  Kota Bengkulu.

Dewan Pimpinan Daerah (DPD) Asosiasi Pedagang Kaki Lima Indonesia (APKLI) Kota Bengkulu, Muhar Rozi mendukung penuh upaya pemerintah Kota Bengkulu melalui kepala UPTD Pasar Panorama, Firzi Hustiawan untuk menata Pasar Panorama. 

“Kami sangat mendukung Upaya Penertiban Pedagang yang melapak di jalan raya, agar bisa masuk berjualan di dalam pasar, sebab pemerintah sudah menyediakan tempat berjualan secara gratis, jadi kurang apalagi pemerintah kota Bengkulu, Papar Ketua APKLI Muhar Rozi. 

Ia berharap jangan lagi ada pedagang yang berjualan di jalan raya sebab itu menyebabkan kemacetan sekaligus kesemrawutan yang ujungnya merugikan pedagang dan pengunjung pasar panorama, “ Bila pasar tidak segera ditata maka jumlah kunjungan orang untuk berbelanja akan menurun, masyarakat luas akan terganggu oleh kemacetan, buntutnya akan terjadi penurunan omset para pedagang itu sendiri, pungkas Muhar Rozi. (red)

Rekomendasi

Ruangan komen telah ditutup.

You cannot copy content of this page