Karyawan PT SPR Asahan Kembali Dianiaya Sampai Masuk RS, Pelaku Diduga Oknum Penggarap

Asahan – Nusantarterkini.com Kejadian tragis menimpa seorang karyawan PT Sari Persada Raya (SPR) di Kecamatan Bandar Pasir Mandoge, Kabupaten Asahan, ketika ia menjadi korban penganiayaan yang diduga dilakukan oleh sejumlah individu yang diduga sebagai penggarap lahan kebun di hadapan istri dan anak-anaknya.

Peristiwa penganiayaan terjadi pada Minggu lalu, tanggal 29 Oktober, dan video peristiwa tersebut telah menyebar, menunjukkan seorang pria yang dikerumuni oleh beberapa orang.

Kepada wartawan, Selasa (31/10/2023) korban dari insiden ini, yang bernama Edy Radius, mengakui bahwa ia menjadi korban pukulan dan serangan fisik dari individu yang diduga merupakan penggarap lahan kebun milik SPR.

“Mobil saya dihadang oleh mereka, dan dengan kasar mereka meminta saya untuk keluar. Padahal, di dalam mobil itu, ada istri dan dua anak saya. Kami baru saja menjemput seseorang yang sedang sakit dari rumah sakit,” kata Edy menceritakan kejadian tersebut.

Ia juga menjelaskan bahwa saat hendak pulang ke komplek perumahan kebun, ia dihadang oleh kelompok penggarap yang meminta agar ia berhenti.

“Saya turun dari mobil, dan itulah yang tertangkap dalam video. Salah satu dari penggarap tersebut terus mengejar saya, dan itu berujung pada pemukulan di bagian belakang kepala saya,” tambahnya.

Edy merasa bersyukur karena ada warga yang datang untuk menahan para penggarap dan memintanya untuk segera masuk ke dalam mobil dan meninggalkan lokasi kejadian. Namun, beberapa ratus meter lebih jauh, ia kembali dihadang, bahkan ada yang mencoba menikamnya dengan sepotong kaca, tetapi Edy berhasil menutup kaca mobilnya sebelum cedera lebih lanjut.

Selain menerima pukulan dan serangan fisik, mobil Edy juga mengalami kerusakan, termasuk pecahnya beberapa kaca kendaraan. Kejadian ini menyisakan ketakutan dan trauma pada istri dan anak-anak Edy yang hadir saat peristiwa tersebut terjadi.

Kasus ini telah dilaporkan oleh Edy ke Polres Asahan, meskipun kondisi kesehatannya saat ini belum memungkinkan untuk memberikan kesaksian resmi. Ia juga akan menjalani visum untuk membantu penyelidikan lebih lanjut.

Tidak hanya Edy yang menjadi korban, karena di hari yang sama dan tempat yang berbeda, seorang pria yang diduga sebagai warga penggarap terekam oleh kamera pengawas (CCTV) melakukan serangan terhadap pos satpam kebun dan mengejar seorang karyawan yang melintas.

Manajer PT SPR, Agustinus Tarigan, menyatakan keprihatinan atas kejadian ini dan mengonfirmasi insiden tersebut. Manajemen PT SPR memberikan perawatan medis kepada kedua karyawan yang terluka, yang saat ini masih dirawat di rumah sakit.

Tarigan mengungkapkan bahwa insiden ini merupakan dampak dari penyelesaian yang lamban dalam masalah lahan hak guna usaha (HGU) yang diperdebatkan oleh masyarakat penggarap. Meskipun telah ada tim terpadu yang bekerja untuk menangani masalah ini dengan melibatkan banyak pihak, tindakan kekerasan seperti ini menjadi penyebab kekhawatiran bahwa penyelesaian masalah ini mungkin akan sulit dicapai.

Manajemen PT SPR telah melaporkan kasus penganiayaan ini ke Polres Asahan untuk dilakukan tindakan hukum terhadap para pelaku. Dalam situasi yang semakin memanas, keamanan dan keselamatan karyawan tetap menjadi prioritas utama perusahaan. (Indra Lubis)

Rekomendasi

Ruangan komen telah ditutup.