Kapendam Cenderawasih Beberkan Kronologis Pembantaian Di Nduga

NusantaraTerkini.Com, Papua – Aparat gabungan TNI – Polri berhasil mengevakuasi 12 para pekerja ke Wamena, Selasa (4/12) kemarin.

Diantara 12 pekerja tersebut, 4 orang adalah karyawan PT. Istaka Karya, 6 orang petugas Puskesmas Mbua dan 2 orang guru SMP Mbua.

“Diantara mereka terdapat 3 orang karyawan PT. Istaka Karya yang mengalami luka tembak korban kekerasan KKSB dan saat ini sedang di evakuasi ke RSUD Wamena,” ujar Kapendam XVII/Cend Kolonel Inf Muhammad Aidi, Rabu (5/12) pagi.

Aidi juga menyampaikan kronologis pembantaian pekerja jembatan oleh kelompok bersenjata yang disebut KKSB.

“Betul, dari keterangan salah seorang korban karyawan PT. Istaka Karya yang selamat dari pembantaian KKSB berinisial JA membeberkan kronologis kejadiannya,” jelas Kapendam lagi.

Kejadian ini bermula pada 1 Des 2018, dimana seluruh karyawan PT. Istaka Karya memutuskan untuk tidak bekerja karena pada hari itu ada upacara peringatan 1 Desember yang diclaim sebagai hari kemerdekaan Papua dan dimeriahkan dengan upacara bakar batu bersama masyarakat.

“Sekita pukul 15.00 Wi kelompok KKSB mendatangai Kamp PT. Istaka Karya dan memaksa seluruh karyawan sejumlah 25 orang keluar, selanjutnya digiring menuju kali Karunggame dalam kondisi tangan terikat dikawal sekitar 50 orang KKSB bersenjata campuran standard militer,” tambah Aidi.

Keesokan harinya, Minggu 2 Desember 2018 pukul 07.00 Wit seluruh pekerja dibawa berjalan kaki dalam keadaan tangan terikat menuju bukit puncak Kabo, di tengah jalan mereka dipaksa berbaris dengan formasi 5 saf dalam keadaan jalan jongkok.

Tidak lama kemudian para KKSB dalam suasana kegirangan menari-nari sambil meneriakkan sura hutan khas pedalaman Papua dan mereka secara sadis menembaki para pekerja. Sebagian pekerja tertembak mati di tempat sebagian lagi pura-pura mati terkapar di tanah.

Setelah itu KKSB meninggalkan para korban melanjutkan perjalanan menuju bukit Puncak Kabo, 11 orang karyawan yang pura-pura mati berusaha bangkit kembali dan melarikan diri.

Namun malangnya mereka terliha oleh KKSB sehingga merek dikejar.

“5 orang tertangkap dan digorok oleh KKSB (meninggal di tempat), 6 orang berhasil melarikan diri ke arah Mbuah 2 orang diantaranya belum ditemukan sedangka 4 orang (diantaranya saksi JA) selamat setelah diamankan oleh anggota TNI di Pos Yonif 755/Yalet di Mbua,” jelasnya lagi.

Menurut Keterangan Saudara JA jumlah korban yang dipastikan meninggal dunia dibantai oleh KKSB di lereng bukit puncak Kabo adalah 19 orang.

Penyerangan Pos TNI 755/Yalet

Selanjutnya Senin 3 Desember sekitar pukul 05.00 Wit Pos TNI 755/Yalet tempat korban diamankan diserang oleh KKSB bersenjata standar militer campuran panah dan tombak, rupanya mereka tetap melakukan pengejaran.

Serangan diawali dengan pelemparan batu ke arah Pos sehingga salah seorang anggota yonif 755/Yalet atas nama Serda Handoko membuka Jendela dan tertembak yang kemudian meninggal dunia.

Anggota pos membalas tembakan sehingga terjadi kontak tembak dari jam 05.00 Wit pagi hingga 21.00 Wit.

Karena situasi tidk berimbang dan kondisi medan yang tidak menguntungkan, pada 4 Desember pukul 01.00 Wit, Komandan Pos Yalet memutuskan untuk mundur mencari medan perlindungan yang lebih menguntungkan.

“Saat itulah salah seorang anggota atas nama Pratu Sugeng tertembak di lengan,” tambahnya.

Selasa 4 Des 2018 pukul 07.00 Wit Satgas gabungan TNI-Polri berhasil menduduki Mbua dan melaksanakan penyelamatan serta evakuasi korban. (Faisal N)

Rekomendasi
Komentar

Alamat email anda tidak akan disiarkan.

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses.

You cannot copy content of this page