KA Sri Lelawangsa Tabrak Avanza, 4 Kritis, Seorang Bayi Selamat


Medan –
Kereta Api (KA) Sri Lelawangsa (U68) rute Medan-Binjai menabrak mobil Toyota Avanza dengan Nomor Polisi BK 1534 QH di perlintasan kereta api di Jalan Stasiun, Desa Lalang, Kecamatan Sunggal, Kabupaten Deliserdang, Minggu (7/4/2019) kemarin. Kejadian ini membuat empat orang mengalami luka serius.

Mereka yang mengalami luka serius adalah Jiko (suami/pengemudi), Yerika (istri), Julio (3,5 tahun) dan Arif (adik Yerika). Mereka merupakan warga Helvetia, Deliserdang.

Sedangkan seorang bayi bernama Evita (9 bulan), tidak mengalami luka-luka. Korban dilarikan ke Rumah Sakit Bina Kasih, di Jalan TB Simatupang, Medan Sunggal.

Informasi dihimpun dari salah seorang saksi warga setempat, kecelakaan tersebut terjadi sekitar pukul 10.30 WIB. Saat itu, Avanza warna hitam tersebut hendak melintasi areal rel di lokasi tersebut. Namun sebelum melewati perlintasan rel, mobil itu ditabrak kereta yang saat itu sedang melintas.

“Kejadian sekitar pukul 10.30 WIB. Di dalam mobil, penumpang ada lima orang terdiri dari 4 orang dewasa dan 1 bayi. Yang dewasa, semuanya kritis,” ungkap Sinaga, seorang saksi mata.

Saat ditemui di rumah sakit, Jiko mengatakan, sebelum kejadian, dirinya bersama keluarga hendak pergi ke Lubukpakam. Namun naas, mobil yang ditumpanginya ditabrak kereta api, hingga terseret sejauh 400 meter.

Jiko mengaku tidak mengingat apapun pasca kecelakaan itu terjadi. “Saat aku sadar sudah berada di sini (rumah sakit),” ucapnya.

Manager Humas PT KAI Divre 1 Sumut-Aceh, M Ilud Siregar ketika dikonfirmasi, Senin (8/4/2019) malah mempersalahkan pengemudi yang kurang hati-hati. Padahal palang pintu perlintasan di lokasi tersebut tidak ada.

“Kasus kecelakaan di perlintasan, di antaranya disebabkan karena masyarakat atau pengguna jalan kurang disiplin, tidak mematuhi rambu-rambu lalu lintas pada saat melewati perlintasan, menerobos palang pintu yang sedang atau sudah tertutup, terburu-buru, kurang hati-hati dan kurang waspada,” ujar M Ilud Siregar.

Menurut dia, dampak kecelakaan itu terjadi keterlambatan perjalanan KA Sri Lelawangsa. Sementara kerusakan masih dalam pemeriksaan unit sarana.

“Masyarakat diminta hati-hati, apalagi pada tahun 2018 ada 42 kali kejadian di perlintasan kereta api,” sebut M Ilud. (Dharma)

Rekomendasi
Komentar

Alamat email anda tidak akan disiarkan.

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses.

You cannot copy content of this page