Jual Ramuan dan Mengaku TNI, Pria Ini Kena Bogem Warga Desa Pinanggripan

ASAHAN – Tak tanggung-tanggung ramuan berupa cairan yang ia tawarkan kepada warga, dijual dengan harga mulai Rp 200 ribu – Rp 6 juta. Beruntung pelaku berhasil diamankan personel Babinsa setempat ke Kantor Balai Desa.

Amatan nusarantaraterkini.com di lokasi, wajah Tohir yang berusia kurang lebih (45), warga Mutiara Kisaran lebam-lebam setelah mendapat pukulan dari warga Desa Pinanggripan, Kecamatan Air Batu, Asahan, Rabu (4/9/2019).

Tohir oleh warga disebut sebagai pelaku penipuan terhadap sejumlah orang dengan modus melakukan pengobatan dengan menjual ramuan yang dapat menyembuhkan berbagai penyakit.

“Selama ini jual obat, karena sudah lama nggak pernah muncul, kemarin muncul lagi. Jual obat ke warga, tapi nggak sembuh-sembuh,” kata Kapolsek Air Batu, Iptu Rianto.

Sementara Warga yang kesal lalu menghakimi pelaku, diduga karena terdesak pelaku lantas mengaku sebagai anggota TNI. Pengakuan itu membuat warga langsung menghubungi pesonel Babinsa dan akhirnya pelaku dibawa ke kantor Desa Pinanggripan, untuk menghindari amuk massa.

“Karena mengaku tentara, maka dihubungi Babinsa. Saat diselidiki personel Babinsa dan Bhabinkamtibmas, tidak ditemukan atribut tentara dari tangan pelaku. Itu dilakukan pelaku supaya tak dipukuli warga. Saat ini pelaku sudah dibawa ke Polsek Air Batu,” jelasnya.

Selain itu, salah seorang korban, Saidi Purba menyebutkan kecurigaan warga bermula ketika dua tahun lalu, pelaku pernah datang ke desa mereka untuk melakukan pengobatan dan menawarkan ramuan. Namun, sampai kini ramuan dari pelaku tidak bermanfaat sama sekali.

Setelah ditelusuri, ternyata korban sudah berjumlah belasan orang. Seluruh korban mengenal pelaku bernama Tohir.  Malahan ketika warga meminta pelaku untuk meminum obat yang ia racik. Tohir justru langsung muntah-muntah dan berulang kali buang air.

“Dua tahun lalu pelaku pernah kemari, ngobatin warga. Tiba-tiba kemarin datang lagi, saya pun coba-coba berobat mata pakai ramuan di tetes ke mata, bayar Rp 200 ribu. Tapi sebelumnya saya sudah hubungi para korban dan babinsa,” ungkapnya Saidi.

“Pas disuruh minum obatnya, malah muntah-muntah dia, mencret-mencret,” ucapnya.

Tak jauh berbeda disampaikan warga Desa Pinanggripan lainnya, Ahmad Rangkuti. Karena penasaran, Ahmad pun coba berobat dengan pelaku dengan maksud untuk menjebak.

“Semalam ada datang kemari, dia ngobatin anak warga sini yang buta. Katanya bisa sembuh. Jadi tadi datang lagi, penasaran saya pancing supaya datang ke rumah, saya bilang mau ngobati mata (katarak),” kata seorang warga Desa Pinaggripan bernama Ahmad Rakuti.

Ahmad mengaku, pelaku ketika itu langsung memberikan penawaran harga untuk mengobati dirinya dengan tarif Rp 1,2 juta.

“Karena nggak ada duit, saya bilang, Rp 600 dulu bayar diawal katanya. Ada warga yang bayar sampai Rp 6 juta setelah berobat sama dia. Tapi tak sembuh,” pungkasnya. (RD-A)

Rekomendasi
Komentar

Alamat email anda tidak akan disiarkan.

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses.

You cannot copy content of this page