Investor Di Papua Didominasi Kaum Milenial

Jayapura – Sejak Januari 2019 industri pasar modal di Provinsi Papua mengalami pertumbuhan dari aspek jumlah investor, nilai transaksi, kegiatan edukasi dan lainnya.

“Pertumbuhan investor sendiri di 3 bulan terakhir ini total jumlah investornya sudah mencapai 435 investor dimana hal ini sudah menunjukan pertumbuhan investor terus bertambah di Provinsi Papua,” ujar Kepala Kantor Bursa Efek Indonesia (BEI) Perwakilan Papua Kresna A. Payokwa dalam acara media gathering bersama awak media 16 April 2019.

Selain itu disampaikan total jumlah investor sendiri untuk Papua saat ini mencapai 6.137 investor.

“Memang sebaran investor sebagian besar masih di Jayapura. Ini karena kami masih berkantor di Kota Jayapura sehingga aktivitas edukasi dilakukan masih di Kota Jayapura,” ujarnya lagi.

Diketahui di Jayapura sendiri tercatat ada 4.303 investor, sementara di Timika 656 dan di Merauke 442 investor.

“Di Biak ada 177, Nabire 142 dan Jayawijaya ada 114 investor, tiga kota yang paling besar jumlah investor ini merupakan kota yang memiliki galeri investasi, sehingga kegiatan kita fokuskan melalui galeri investasi di kota-kota tersebut,” katanya lagi.

Investor Papua Berdasarkan Pekerjaan Didominasi Mahasiswa

Kresna A. Payokwa juga menjelaskan, jika dilihat investor Papua berdasarkan pekerjaan maka diketahui investor di Papua didominasi oleh mahasiswa.

“Investor di Papua berdasarkan pekerjaan didominasi pelajar dan mahasiswa dengan jumlah mencapai 2.311 investor. Selanjutnya ditempati oleh pegawai swasta dengan jumlah 1.420 dan pegawai negeri dengan jumlah 1.207 investor,” ungkapnya.

Dengan kata lain, investor milenial (usia 18 hingga 25 tahun) masih mendominasi dengan angka mencapai 2.257 investor.

Bahkan dikatakan kaum milenial mendominasi hampir setengah dari jumlah investor yang ada.

Hal ini bukan tanpa alasan, BEI sendiri gencar mengedukasi generasi muda yang ada.

“Mindset untuk berinvestasi masih sangat rendah dibandingkan dengan mindset untuk menabung, jumlah nasabah di bank jauh lebih banyak daripada jumlah investor di industri pasar modal. Memang ini tidak lepas dari budaya kita yang lebih banyak menekankan untuk menabung dari pada berinvestasi, jadi kita terus mengedukasi kaum muda,” ujarnya.

Selama triwulan 1 2019 ini nilai transaksi saham investor Papua per Maret 2019 sebesar Rp 166.249 Miliar. Dan rata-rata nilai transaksinya sebesar Rp 55,4 Miliar.

Untuk diketahui, ada 5 program BEI Papua pada triwulan ke II Tahun 2019, yaitu program simplikasi pembukaan rekening efek dan rekening dana nasabah, penambahan perusahaan tercatat, penggabungan wilayah kantor perwakilan BEI Papua Barat ke Kantor Perwakilan BEI Papua, peresmian galeri investasi syariah dan penambahan anggota bursa baru. (Faisal Narwawan)

Rekomendasi
Komentar

Alamat email anda tidak akan disiarkan.

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses.

You cannot copy content of this page