Hujan 5 Jam 30 Menit Melahirkan Banjir Bandang, Perlu Komitmen Jaga Cagar Alam Cycloop

Jayapura – Faktor penyebab banjir bandang Sentani Kabupaten Jayapura menurut BNPB memang secara khusus belum ada jawaban pasti, namun Kepala Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) Letjen TNI Doni Monardo mengatakan ada 3 faktor yang dapat dilihat sebagai penyebab.

“Pertama faktor topografi kemiringan dari cagar alam Cycloop sendiri yang terjal, kedua karena lapisan tanah yang tipis yang di bawahnya langsung terdapat bebatuan, nah ini ditutupi sejumlah pohon, masalahnya jika ada sedikit saja pohon atau tanaman yang ditebang maka bisa terjadi longsor, apalagi dengan kemiringan lebih dari 80 derajat longsor yang terjadi sangat berbahaya. Selanjutnya karena faktor cuaca, dengan intensitas hujan yang sangat tinggi dalam waktu lima jam tiga puluh menit, air yang tertampung di cagar alam cycloop tumpah ke daerah yang paling rendah. Terakhir karena faktor manusia, saya dapat laporan bahwa kawasan cagar alam ini dijadikan daerah perkebunan,” tambahnya.

Mengenai hal ini Doni Monardo meminta adanya komitmen dari semua pihak di Papua khusus di Sentani agar dapat mengajak oknum warga yang berkebun di kawasan tersebut untuk meninggalkannya.

Kepala Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) Letjen TNI Doni Monardo. (Foto/Faisal.N)

“Ini sangat perlu demi kelangsungan hidup kita semua. Kalau tidak saudara-saudara kita akan terkena dampak lagi,” jelasnya Doni.

Selain itu, cagar alam Cycloop diakuai Doni Monardo sudah rusak. Hal ini dilihat dari air terjun di Cycloop yang terlihat keruh.

“Beberapa lereng di gunung kita saksikan sudah terkelupas dan beberapa sungai yang banyak terdapat potongan kayu juga badan sungai tergerus air,” jelasnya.

Keluhan Mereka di Posko Pengungsian

Sementara, saat melihat titik pengungsian ia mengaku pengungsi masih kekurangan air bersih, namun dikatakan hal ini segera diatasi.

“Air panas, makanan bernutrisi, MCK yang masih terbatas juga selimut untuk pengungsi masih sangat dibutuhkan,” jelasnya.

Untuk WC pihaknya bersama Pemkab Jayapura berencana membangun WC Komunal bagi para pengungsi yang ada.

“Bantuan-bantuan dari berbagai pihak kami lihat masih ada di bawah (daerah Kota Sentani) sudah disepakati hal ini segera diatasi,” ujarnya lagi.

Korban Capai 82 Jiwa Dengan Pengungsi Hingga 5 Ribuan

Diketahui hingga sore data Kodam Cenderawasih mengatakan korban jiwa akibat banjir bandang dan longsor sudah mencapai 82 jiwa sedangkan korban luka berat ada 84 orang.

Sementara total pengungsi banjir bandang dan longsor di seluruh posko ada 5.931 pengungsi. Diketahui pencarian para korban masih terus dilakukan hingga 14 hari kedepan sejak hari pertama terjadi bencana.

BNPB Bantu Rp 1 Miliar Ke Korban Banjir

Kepala Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) Letjen TNI Doni Monardo juga mengatakan pihaknya memberikan bantuan sebesar Rp 1 Miliar kepada korban banjir bandan Sentani. Bantuan ini disalurkan ke Pemerintah Kabupaten Jayapura.

“Selain itu kami berikan juga masing-masing Rp 250 juta kepada Kota Jayapura dan Pemerintah Provinsi Papua,” jelas Kepala BNPB Doni Monardo saat jumpa pers, Senin (18/3).

Sementara, korban yang dinyatakan hilang menurut BNPB hingga kini mencapai 43 orang.

Pemulihan Dini Pasca Banjir Bandang Langsung Dilakukan

Pemerintah daerah setempat bersama dinas terkait, TNI, dan Polri melakukan upaya pemulihan dini seperti pembersihan kayu gelondongan, bebatuan, puing-puing dan material lain dengan alat berat.

Di samping itu, Balai Besar Pelaksanaan Jalan Nasional (BBPJN) XVIII Jayapura mengerahkan 4 unit ekskavator, 4 wheel loader (traktor dengan roda karet untuk mengangkut material), dan 10 dump truck (truk jungkit) untuk pembersihan ruas Jalan Nasional Jayapura-Sentani-Kemiri sepanjang 70 km yang tertutupi lumpur dan pohon tumbang.

9 Kelurahan Jadi Korban 3 Paling Parah

Banjir bandang ini menerjang sembilan kelurahan dengan tiga Tiga kelurahan yang mengalami kerusakan parah adalah Dobonsolo, Doyo Baru dan Hinekombe.

Kesembilan kelurahan yang terdampak adalah Kelurahan Dobonsolo, Hinekombe, Hobong, Ifale, Ifar Besar, Keheran, Sentani Kota, Sereh, dan Yobhe.

Banjir menyebabkan rumah rusak berat 350 unit dan rumah terendam di BTN Bintang Timur Sentani 211 unit.

Sejumlah fasilitas umum juga mengalami rusak berat, yaitu sekolah 8 unit, tempat ibadah 3 unit, drainase 8 unit dan jembatan 3 unit.

Terkait dengan penanganan pasca banjir, Presiden RI Joko Widodo (Jokowi) telah memerintahkan BNPB segera mengevakuasi korban bencana banjir bandang.

Prioritas evakuasi bertujuan untuk menghindari bertambahnya jumlah korban meninggal dunia dan luka-luka. Di samping itu Jokowi memerintahkan penghijauan dan penanaman kembali hutan di hulu sungai yang bermuara di Danau Sentani.

Pantauan di beberapa lokasi banjir hingga pukul 16.45 WIT pembersihan masih terus dilakukan. Semua pihak tentu mengharapkan musibah ini segera berakhir dan tak terulang lagi. (Faisal Narwawan)

Rekomendasi
Komentar

Alamat email anda tidak akan disiarkan.

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses.

You cannot copy content of this page