Hebat, Pemkot Berhasil Turunkan Angka Stunting dan Kemiskinan 10 Persen

Bengkulu- Kerja keras Pemerintah Kota Bengkulu bersama Tim Percepatan Penurunan Stunting dan para kader KB dalam upaya menurunkan angka stunting membuahkan hasil di mana sebelumnya angka stunting di Kota Bengkulu 22,2 persen saat ini turun 10 persen menjadi 12 persen.

Keberhasilan yang diraih Pemkot Bengkulu itu, katanya atas beberapa inovasi yang digerakkan secara konvergensi dalam aksi intervensi spesifik dan sensitif, sebagai upaya pencegahan faktor penyumbang terjadinya stunting.

Intervensi itu dilakukan dengan menyasar keluarga-keluarga berisiko stunting. Keluarga berisiko stunting, mulai dari kelompok remaja, calon pengantin, ibu hamil dan menyusui. Dengan cara ini, angka stunting di Kota Bengkulu dapat ditekan sebesar 10 persen dari 2021.

Grafik Stunting

Wakil Wali Kota Bengkulu, Dedy Wahyudi saat mengikuti rapat bersama Forkopimda dan pemkab dan pemkot se-Bengkulu, di Balai Raya Semarak Bengkulu, Selasa (24/1/2023) malam mengungkapkan, antara kemiskinan dan stunting seperti dua sisi mata uang, jika angka kemiskinan tinggi tentu stunting juga akan ikut tinggi. “Kota Bengkulu, sudah berhasil menurunkan angka kemiskinan di kisaran 15 persen,” ujarnya.

Dijelaskan, ada beberapa langkah sudah dilakukan Pemkot Bengkulu, di antaranya menurunkan beban pengeluaran keluarga, meningkatkan pendapatan dan meminimalisir wilayah kantong kemiskinan. Pemkot menggerakkan seluruh OPD, seperti Dinas Kesehatan dengan layanan kesehatan gratis, penyediaan beasiswa, hingga program penyediaan air bersih untuk warga.

Sementara itu, Kepala Dinas Pemberdayaan Perempuan, Perlindungan Anak, Pengendalian Penduduk dan Keluarga Berencana (DP3APPKB) Kota Bengkulu, Dewi Dharma kepada pewarta mengatakan, upaya menekan prevalensi stunting pemkot dilakukan melalui pengembangan beberapa program sebagai strategi menurunkan stunting.

Adapun program itu, di antaranya memberikan vitamin dan tablet tambah darah bagi remaja pelajar/siswi tingkat SMP. Kegiatan ini dilakukan dengan bekerja sama dengan Pemprov Bengkulu untuk menyasar siswi tingkat SMA/SMK di daerah ini.

Selain itu, melakukan sosialisasi pendewasaan usia perkawinan kepada masyarakat sebagai bagian dari program pencegahan potensi stunting di Kota Bengkulu. “Kegiatan ini kami lakukan dengan menggandeng lembaga pendidikan dan Kantor Kementerian Agama Kota Bengkulu, sehingga hasilnya mampu menurunkan stunting hingga 10 persen,” demikian Dewi Darma.(adv)

 

Rekomendasi

Ruangan komen telah ditutup.

You cannot copy content of this page