
Hari Perempuan Internasional, WALHI Ajak Masyarakat Bengkulu Menyuarakan Aspirasi
NusantaraTerkini.Com, – Wahana Lingkungan Hidup (WALHI) dalam memperingati Hari Perempuan Internasional tahun 2018, mengajak masyarakat Kota Bengkulu untuk menyuarakan aspirasi dan perjuangan Perempuan. Slogan “Bumi Berteriak, Perempuan Bergerak Serentak” jadi slogan utama kampanye WALHI untuk memperingati Hari Perempuan Internasional tersebut, Kamis (8/3/2018).
Meike Inda Erlina, selaku Manajer Kampanye Hak-hak Perempuan Bengkulu, menyoroti tindakan-tindakan yang dilakukan terhadap perempuan yang terjadi di industri Ekstraktif.
“Pada momentum hari perempuan internasional ini WALHI secara nasional menggalang kekuatan untuk memperkokoh gerakan perempuan melawan industri ekstraktif khususnya industri pertambangan dan PLTU Batubara,” kata Meike.
Lebih lanjut disampaikannya, WALHI Bengkulu dalam kampanye peringatan hari perempuan ini menilai, bahwa perlawanan harus terus dilakukan agar permasalahan ini tidak berlanjut dan berdampak semakin buruk terhadap lingkungan dan masyarakat pada umumnya serta perempuan pada khususnya.
Dijelaskan lagi oleh Manager kampanye Hak-Hak Perempuan Bengkulu, bahwa industri pertambangan batu bara memberikan dampak terhadap kesehatan reproduksi. “Pada aktifitas pertambangan yang secara brutal mengekspansi lahan, menyebabkam kualitas air tanah menurun dan polusi udara meningkat,” sambungnya.
Selain itu pembakaran batu bara menghasilkan ratusan juta ton produk padat limbah setiap tahun, kabut, gas buang desulfurisasi lumpur yang mengandung merkuri, uranium, thorium, arsenik, dan logam berat. Kandungan-kandungan ini di klaim sangat berbahaya bagi kesehatan reproduksi perempuan.
Namun dengan banyaknya dampak yang diterima oleh kaum wanita ini tidak menyurutkan semangat perempuan untuk terus menyuarakan haknya. Dampak-dampak yang selama ini di terima dan dialami oleh perempuan menjadi ‘bahan bakar’ tersendiri untuk semakin kuat melawan penindasan-penindasan yang dilakukan oleh oknum pemerintah maupun koorprasi.
“Momentum Hari Perempuan Nasional juga menjadi momentum WALHI untuk menyatakan nada desakan kepada pemerintah Jokowi-JK untuk melakukan perbaikan hidup dan apresiasi terhadap perempuan-perempuan pekerja Tambang Batu Bara. Melakukan Pemulihan atas hak-hak sosial budaya dan ekologis yang selama ini telah dihancurkan oleh pembangunan atas nama pembangunan ekonomi,” pungkasnya. (Nadifa/Cw1)