
Harga Telur Ayam Merosot, Peternak di Blitar Menjerit
Blitar – Para peternak di Blitar menjerit dan mengeluhkan dengan harga telur yang terus merosot. Betapa tidak, para peternak mengalami kerugian 200 ribu rupiah per hari setiap 1000 ekor ayam petelur.
Yasin salah satu peternak yang tergabung dalam Gerakan Peternak Rakyat Indonesia (Gaprindo), mengatakan para peternak saat ini mengalami kerugian karena harga telur merosot ke harga kisaran 19 ribu rupiah.
Menurutnya, para peternak baru bisa balik modal saat harga telur berkisar antara 23 ribu. Namun sudah sampai satu minggu ini harga turun dikisaran 19 ribu rupiah.
“Kita merugi karena harga telur turun di harga 19 ribu, belum lagi saat ini kenaikan harga jagung menambah kerugian peternak.” kata Yasin kepada awak media, Rabu (30/08/2023).
Kerugian peternak ini semakin bertambah saat harga jagung juga ikut naik. Jika semula harga jagung 5500 rupiah per kilo saat ini mencapai 6200 rupiah per kilo.
“Harga jagung saat ini juga mengalami kenaikan, kenaikan mencapai 700 rupiah per kilo nya. Dari 5500 rupiah menjadi 6200 rupiah perkilo,” ungkapnya.
Ia menambahkan bahwa selain harga telur turun dan juga harga jagung yang naik. Kondisi cuaca dingin juga mempengaruhi turunnya produksi telur. (rd)
Ruangan komen telah ditutup.