Gulita Desa Terpencil, Puluhan Tahun Tak Nikmati Listrik

INHU – Energi listrik menjadi barang yang amat berharga bagi sebagian masyarakat yang bermukim di wilayah terpencil.

Kepala Desa Anak Talang Rohman Janidin, mengatakan, gelap gulita menjadi pemandangan masyarakat Napal Kuning selama hampir 10 tahun, hal ini tidak dapat diatasi.

“Artinya Rohman, dapat memastikan pihaknya untuk saat ini memastikan hanya bisa memasang instalasi, sedangkan arus listrik untuk sementara warga, harus menggunakan tenaga diesel dulu lah,” katanya, Selasa (26/11/2019).

Ketika sinar matahari mulai menghilang, tak banyak aktivitas yang dapat dilakukan dikarenakan listrik belum tersedia di salah satu di Kecamatan Batang Cinaku, Kabupaten Inhu, Riau ini.

Untuk menuju Desa Anak Talang cukup lumayan berjarak + – 40 kilometer dari pusat keramaian kota, jalanan begitu menantang. Sehingga tak heran desa ini jauh dari gemerlap lampu-lampu seperti di kota.

Jalan yang berkelok-kelok tajam, turun naik perbukitan yang curam menjadi tantangan tersendiri untuk menuju lokasi desa terpencil itu. Belum lagi ketika kabut turun, cuaca hujan, dan ancaman tanah longsor selama perjalanan.

Rombongan Nusantaraterkini, harus beristirahat sebentar untuk mengatur strategi perjalanan menuju desa itu, sebab, ada beberapa mobil yang tak mampu melewati medan yang cukup berat.

Alunan suara jangkrik hutan, pepohonan yang menjulang tinggi, jalanan aspal yang sudah terkelupas dan cenderung bebatuan, hingga tidak tersedianya sinyal telepon seluler menjadi teman selama perjalanan.

Selama kurang lebih 4 jam sampai melewati medan jalan yang berliku dan naik turun perbukitan, rombongan tiba di Dusun Napal Kuning.

Pantauan nusantaraterkini, saat tiba di lokasi, benar ada pipa kabel ukuran kecil untuk instalasi, berada disamping rumah warga. Kata Rohman, pemasangan Instalasi ini merupakan bagian awal masuk nya arus listrik ke daerah pelosok.

“Tapi pemasangan Instalasi yang dimaksud tidak dapat menjamin adanya arus listrik, sebagaimana yang diharapkan masyarakat, ” ucapnya.

Artinya instalasi, yang sudah dipasang di rumah warga, belum dapat dimanfaatkan. Pasalnya instalasi tidak menjamin masuk nya arus listrik Perusahaan Listrik Negara (PLN) (Persero). Selama ini memang belum ada jaringan listrik yang tersedia penuh selama 24 jam di dusun Napal kuning. Seperti puskesdes dua tahun gelap gulita seperti sarang hantu sayangnya lagi Pusat Kesehatan Desa ini tidak dapat dimanfaatkan warga.

Warga desa selama ini, hanya memanfaatkan tenaga disel milik perorangan. Mereka membayar iuran bulanan tenaga arus diesel tersebut, sebagai sumber energi yang dikelola oleh masyarakat desa dengan cara iuran biaya setiap bulannya untuk membeli solar. (H.Pane)

Rekomendasi
Komentar

Alamat email anda tidak akan disiarkan.

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses.

You cannot copy content of this page