Front Islam Morotai Bersatu Lakukan Aksi Demonstrasi

Morotai – Ribuan kaum muslimin yang tergabung dalam “Front Islam Morotai Bersatu” melakukan aksi demonstrasi terkait dengan kegiatan yang dilakukan oleh Yayasan Barokah Surya Nusantara ( YBSN). Masa aksi memulai gerakanya dengan melaksanakan Shalat Dhuha di masjid At-Taqwah Desa Yayasan kemudian mengelilingi pusat kota menuju titik aksi di kantor Bupati Pulau Morotai kemudian dilanjutkan ke polres.

Massa menyebut Yayasan Barokah Surya Nusantara diduga melakukan gerakan kristenisasi dan pendangkalan aqidah, untuk itu massa menuntut pemda dan kepolisian bertindak tegas.

“Kegiatan yang dilakukan diduga merupakan prosesi mengkristenisasi dan pendangkalan aqidah ratusan anak-anak sekolah SD, SMP, dan SMU yang mayoritas umat muslim. Sesuai fakta-fakta lapangan menemukan  karnaval merah putih YBSN  menyertakan symbol-simbol agama” Ujar Massa Aksi.

Padahal sesuai edaran YBSN ke sekolah-sekolah Islam, kegiatan ini tidak boleh membawa simbol agama karena temahnya murni  nasionalis. Dengan fakta ini, toko agama di Morotai menganggap ada upaya pendangkalam aqidah terhadap generasi islam yang ikut  karnaval merah putih itu.

Simbol-simbol itu nampak pada pembagian Roti Hidup atau  biskuit yang diproduksi khusus dengan logo Tuhan Memberkati yang tercetak pada  biskuit tersebut. Begitu pula prosesi penyiraman minyak urapan dengan cara dicipratkan ke  peserta mirip babtis, prosesi  dalam agama Kristen terhadap mereka yang baru masuk Kristen kepada seluruh siswa.

Dugaan Kristenisasi terselubung yang dilakukan YBSN melalui aksi sosial dan solidaritas kebangsaan. Karena kegiatan itu melenceng dari pokok kegiatanya. Ada instrument dan atribut yang digunakan YBSN menjurus pada simbol misionaris. Kegiatannya yang semula untuk sosialisasi narkoba dan pergaulan bebas,  diduga dialihkan pada upaya pendangkalan aqidah dan Kristenisasi terhadap siswa yang sebagian besar anak-anak muslim.

Dengan kegiatan inilah atas nama umat muslimin Pulau Morotai marah dan merasa agama dan aqidahnya di injak-injak oleh sekelompok oknum yang tidak bertanggung jawab. Olehnya itu ribuan masa aksi memintah pemerintah turut bertanggung jawab atas kegiatan yang di lakukan di Pantai Army Dock. Yang melibatkan anak mereka dalam prosesi itu dan di nilai sebagai pendangkalan aqidah generasi muda serta mengajarkan pada kesirikan.

Masa aksi menegaskan agar persoalan ini segerah di selesaikan baik pemerintah daerah, pihak kepolisian dan seluruh forkopimda karena ini persoalan besar yang dapat memecah belah kerukunan antar umat beragama di Pulau Morotai yang suda di jalani selama ini.

Kepada kapolres masa menuntut agar ketua panitia YBSN, Grace serta oknum yang terkait segera diperiksa dan bertanggung jawab karena dianggap telah melakukan penistaan agama. Ketua kordinator aksi Ustd Arsad Haya menyampaikan, kegiatan ini telah melanggar ketentuan undang-undang Pasal 29 ayat 2 UUD 1945 terkait dengan kebebasan beragama.

Dengan terlaksananya kegiatan tersebut Mustafa sebagai orator menilai pemda dan pihak kepolisian lemah karena seharusnya sudah tahu apa kegiatan yang akan di lakukan oleh yayasan tersebut dan segera dihentikan bila prosesi kegiatan tetsebut mengarah pada misi kristenisasi.

Umat muslim Morotai kata mustafa sangat toleransi dan menjaga kerukunan umat beragama sehingga kalau prosesi itu terjadi di kaum nasrani tidak menjadi persoalan namun, menjadi persoalan besar ketika itu dilakukan pada anak-anak kami umat muslimin.

Sedangkan orator lain Ilu menyampaikan anak-anak kami sejak lahir terdengar suara adzan dan iqamah makanya jangan dinodai aqidah dan ketauhidan mereka dengan  cara memakan roti menghadap ke laut dan melakukan sembahan-sembahan dan teriakan tidak ada lagi bencana di Morotai.

Maka dari itu pihak kepolisian segera megusut tuntas oknum tersebut dan jangan memutar balikan fakta, jadikan hukum sebagai panglima tertinggi agar masalah ini segera selesai harapan masa aksi. (ojemona)

Rekomendasi
Komentar

Alamat email anda tidak akan disiarkan.

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses.

You cannot copy content of this page