Forum Dosen Papua Uncen : HYU Segera Minta Maaf Secara Terbuka Di Publik

NusantaraTerkini.Com, Papua – Forum Dosen Papua Universitas Cenderawasih (Uncen) angkat bicara menyoal pernyataan ketua Umum Dewan Pimpinan Nasional Gerakan Rakyat Cinta NKRI Hendrik Yance Udam (HYU) tempo hari yang mengatakan Uncen ditutup saja bila tak mampu mendidik generasi yang cinta NKRI.

Kepada wartawan di Jayapura, forum Dosen Papua ini dengan tegas meminta agar Hendrik Yance Udam (HYU) dapat menarik kata-katanya dan memohon maaf secara terbuka kepada Universitas Cenderawasih.

Perkataan HYU dinilai berlebihan karena menurut mereka Uncen sendiri adalah anak sulung Indonesia di Papua yang telah melahirkan doktor-doktor terbaik yang juga mengabdi untuk Indonesia.

Ditegaskan, semua dosen Uncen tak pernah mengajarkan hal-hal yang bertentangan dengan idiologi negara. Dan semua dosen maupun pegawai adalah aparatur sipil negara yang sama-sama mencintai NKRI.

“Universitas Cenderawasih ini perguruan tinggi pertama dan tertua yang didirikan dengan keputusan presiden, jadi tidak mudah untuk tutup.

Insiden yang terjadi kemarin itu dirancang diluar dan dibawa ke dalam kampus. Sehingga hal itu bukan direncanakan pihak kampus, jangan lembaga saja yang disalahkan,” jelas Rektor Uncen Apolo Safanpo, dalam jumpa pers, Rabu , (15/8) sore.

Hal senada juga diutarakan Mesak Lek, Dekan Fakultas Ekonomi yang dengan tegas mengatakan siapapun tak boleh berbicara dan menggampangkan Uncen bisa ditutup.

“Lembaga ini yang mencetak orang Papua dapat berdiri sejajar dengan daerah lainnya di Indonesia. Jadi kalau mau tutup lembaga ini berarti anak sulung Indonesia mati juga. Semua perkembangan di Papua ini berawal dari Uncen kita harus paham itu,” jelas Mesak.

Dosen Papua lainnya, Marinus Yaung juga ikut berkomentar, menurutnya Uncen selama masih berdiri di Papua selama itu pula merah putih tetap berkibar di Papua.

“Kalau ada statment yang mengatakan tutup Uncen itu sama saja tindakan separatis, sama saja melawan negara, sama saja kita bilang cabut merah putih dari Papua,” tegas Marinus Yaung.

Ditegaskannya mahasiswa Uncen bukan musuh bersama tetapi yang perlu dilawan adalah ide-ide yang mempengaruhi pola pikir mahasiswa, karena hingga kini Uncen masih NKRI. (FN)

Rekomendasi
Komentar

Alamat email anda tidak akan disiarkan.

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses.

You cannot copy content of this page