ESD: Ya Kawan-Kawan Bisa Menilai lah Bagaimana Performance Pemkot
NusantaraTerkini.Com – Kepatuhan akan hukum Pemerintah Kota (Pemkot) Bengkulu semakin dipertanyakan. Belum usai permasalahan Indomaret, Pemkot malah meloloskan bangunan baru Saimen Bakery & Resto di Jalan S. Parman Kota Bengkulu, yang jelas-jelas melanggar Garis Sepadan Bangunan (GSB) dan Analisis Dampak Lalu Lintas (Andalalin).
Meski belakangan Pemkot melunak akan membongkar bangunan tersebut, setelah wacana penggunaan hak interpelasi menguat di parlemen.
Menyikapi itu, Ketua Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Kota Bengkulu Erna Sari Dewi (ESD) tak kuasa mengungkapkan kekecewaannya.
“Sampai hari ini saya selaku pimpinan bisa mengatakan kami sangat kecewa. Yang pertama soal Indomaret, dua kali kami melayangkan surat ke Pemkot tapi tidak ada tindak lanjutnya, bahkan tidak ada jawaban dari surat kami,” ungkap ESD.
Apakah tidak ada itikad baik dari Pemkot untuk membela masyarakat kecil? Lanjut ESD. “Yang mengatakan APBD untuk rakyat, benar ga mikirin rakyat kecil itu? Sekarang kita lihat faktanya, Indomaret tumbuh berkembang semakin subur dimana-mana,” kata ESD.
Politisi Nasional Demokrat ini kemudian menegaskan bahwa dia tidak anti investor. Tapi harus tetap berjalan sesuai koridor hukum yang berlaku. Karena baginya ketika berbicara hukum tidak ada yang lunak-lunak.
“Kalau Indomaret bermasalah dengan izin, yang kedua Saimen lagi tidak sesuai dengan Perda. Saya balikan lagi kepada Pemkot dimana penegakan Perdanya. Bagaimana kepatuhan Pemkot terhadap hukum dan aturan,” ketus ESD.
“Ketika Pemkot tidak melakukan hal-hal yang tegas terhadap itu, kalau bagi kami tidak ada yang lunak-lunak, melanggar aturan ya bongkar. Jangan sampai hal seperti ini terulang lagi, kasus-kasus lain terulang. Ya kawan-kawan bisa menilai lah bagaimana performance Pemkot,” demikian ESD. [NU9u3]
