Dan Museum Kata Itupun ‘Inspiratif’

Nusantaraterkini – Jasmani (43) tertegun saat memasuki pintu gerbang dalam hamparan bangunan rumah bergaya kolonial dijalan Laskar Pelangi 7, Gentong, Belitung Timur.

Dia mengira bangunan rumah tersebut hanya sekadar tempat istirahat dan cafe untuk bertemunya sekelompok orang yang ingin mendiakusikan sesuatu, namun sungguh diluar dugaanya, ternyata bangunan rumah yang terkesan tua itu menyimpan nilai nilai sejarah kontemporer dan avangarde.

Ya, Museum Kata Andrea Hirata, seabrek ‘punggawa’ makna terselip dirumah tua itu, sebagai referensi dan edukasi bagi tamu yang membesuknya.

Goresan makna Laskar Pelangi sangat kental mengocok alur pikir para turis ketika sampai di depan museum ini. Foto-foto yang disuguhkan sebagai pajangan di aula museum menceritakan tentang perjalanan sastra yang menjadi salah satu kebanggaan masyarakat Belitung.

“Awalnya saya hanya tau dari suguhan buku yang tersaji di Laskar Pelangi tentang cerita ini, tapi hari ini saya sampai disini dan akhirnya mengetahui apa dan bagaimana museum ini, saya hanya bisa berucap sangat ‘inspiratif’ dan mengagumkan”, akunya mengakui kepada nusantaraterkini.com suatu ketika dalam perbincangan singkat.

Disini para pengunjung akan diajak untuk ‘mereview’ novel Laskar Pelangi. Ini berawal dari halaman trailer sampai cerita utama yang menjadi novel terlaris dan berubah menjadi film box-office di Indonesia.

Memasuki museum, mata turis langsung dijejali foto-foto penulis dengan kalimat inspiratif. Salah satu kata inspirasional adalah “Teruslah bermimpi, karena Tuhan akan selalu memeluk Anda”. Selain itu, ada juga kutipan dari novel-novel yang telah diterbitkan dalam berbagai bahasa.

Turis seakan terasuki ingin membedah lebih dalam lagi ke dalam museum ini untuk bernostalgia dengan karya karya Andrea Hirata yang fenomenal.

Lalu, anda akan disambut dengan ruangan yang sangat nyaman, lengkap dengan meja dan buku yang tersebar di dalamnya. Di ruangan ini juga dipajang foto-foto adegan film Laskar Pelangi. Sampul Laskar Pelangi yang terbit di berbagai negara juga menghiasi dinding ruangan ini.

Ruang utama di museum ini dinamai berdasarkan nama-nama tokoh di Laskar Pelangi. Ruang pertama adalah Ruang Ikal. Di ruang ini, pengunjung bisa melihat cuplikan sebuah novel yang menggambarkan sosok Ikal.

Ruang berikutnya adalah Ruang Lintang. Lintang di Laskar Pelangi adalah sosok cerdas yang dibanggakan dari teman-temannya.

Di ruang ini, pengunjung bisa melihat foto-foto Lintang yang diambil dari film Laskar Pelangi. Selain itu, ada satu daerah lain yang letaknya agak terpisah oleh Ruang Ikal dan Ruang Lintang. Ruangnya adalah Ruang Mahar.

Mahar dikenal sebagai sosok eksentrik yang menyukai berbagai bentuk kesenian. Di ruang ini, pengunjung bisa melihat foto-foto artis yang menginspirasi Mahar, salah satunya Rhoma Irama.

Setelah melewati Ruang Mahar, para pengunjung akan masuk ke ruang dapur. Di ruang ini, para pengunjung akan melihat dapur yang diubah menjadi kedai kopi.

Museum ini didirikan oleh penulis novel Laskar Pelangi, Andrea Hirata. Untuk masuk ke museum, yang diresmikan pada November 2012, para pengunjung dikenakan biaya sebesar Rp.50 ribu rupiah.

Museum Kata Andrea Hirata menjadi museum sastra pertama dan satu-satunya di Indonesia. Mengunjungi museum ini bisa membuat pengunjung tahu bagaimana literatur menjadi bagian penting kehidupan. (Syawaluddin)

Rekomendasi
Komentar

Alamat email anda tidak akan disiarkan.

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses.

You cannot copy content of this page