Buka Rembuk Stunting, Bupati Blitar Ajak Semua Pihak Wujudkan Generasi Berkualitas

NUSANTARATERKINI.COM, BLITAR -Bupati Blitar Rini Syarifah membuka secara resmi Rembuk Stunting Kabupaten Blitar, aksi konvergensi ke tiga dalam upaya percepatan penurunan stunting, yang diselenggarakan di wisata Kampung Coklat Desa Plosorejo Kademangan, Selasa (12/07/2022).

Turut hadir Sekretaris Daerah (Sekda) Kabupaten Blitar, perwakilan Tim PKK Jatim, Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Blitar, Ketua Komisi IV DPRD Kabupaten Blitar, sejumlah perangkat daerah, camat, kepala desa, narasumber dan para peserta.

“Masalah stunting adalah satu diantara masalah yang menjadi fokus untuk segera diselesaikan,” kata Bupati Rini saat mengawali sambutannya.

Ia menjelaskan, stunting adalah kondisi gagal tumbuh pada anak balita akibat kekurangan gizi kronis atau asupan gizi yang kurang, ditambah pola asuh yang kurang memadahi terutama pada 1000 hari pertama kehidupan. Sehingga berdampak pada kesehatan yakni menghambat perkembangan otak.

Lebih lanjut Ia mengungkapkan, prevalensi stunting pada 2021 sesuai SSGI 2021, kasus stunting Jawa Timur sebesar 23,5% dan Kabupaten Blitar mencapai 14,5%. Target pada tahun 2024 adalah 8,6%.

Bupati Rini juga meminta kepada semua pihak untuk bekerjasama dan berkoordinasi dengan baik, baik dari lintas perangkat daerah, PKK, perguruan tinggi, organisasi masyarakat, tim percepatan penurunan stunting tingkat kabupaten, kecamatan dan desa.

Bupati Rini juga menegaskan, berbagai upaya dilakukan untuk mengatasi permasalahan stunting, antara lain deteksi dini balita stunting, pemberian makanan tambahan ibu hamil dan balita, pemberian tablet darah pada remaja putri dan ibu hamil, layanan kesehatan calon pengantin, ibu hamil, ibu bersalin dan imunisasi.

“Terus tingkatkan koordinasi dalam rangka penurunan stunting di Kabupaten Blitar mulai level kabupaten sampai ke tingkat RW atau RT di desa atau kelurahan,” pesan Bupati di hadapan peserta rembuk.

Menurut Bupati Rini, peran tersebut tidak hanya tidak hanya pada dinas kesehatan atau dinas PPKBP3A, tetapi tugas kita semua sesuai peran dan tugas masing-masing demi mewujudkan generasi penerus yang sehat, cerdas dan berkualitas untuk Indonesia Maju.

“Ayo kita bersama-sama mewujudkan generasi yang berkualitas,” pungkasnya. (Rid/Adv/Kmf)

Rekomendasi

Ruangan komen telah ditutup.

You cannot copy content of this page