BMKG : Peralihan Musim, Waspada Angin Puting Beliung Di Papua
Jayapura – Wilayah Papua dan Papua Barat di Maret 2019 ini lambat laun masuk ke musim transisi (pancaroba/peralihan dari musim hujan ke kemarau).
“Hal ini perlu diwaspadai karena menimbulkan angin kencang bahkan angin puting beliung. Puting beliung ini kan kejadiannya cepat dan kecepatan angin juga sangat cepat, jadi perlu waspada, terutama karena dampak kerasukannya,” jelas Kepala BMKG Wilayah V Jayapura, Petrus Demon Sili, S.IP, M.Si, Sabtu (16/3/2019).
Dikatakan, meski angin puting beliung cenderung terjadi di daerah yang datar seperti di Merauke, namun kejadian tersebut perlu diwaspadai.
“Di Jayapura sendiri yang perlu diantisipasi adalah daerah Koya. Sementara angin kencang perlu diwaspadai pada daerah Kota Jayapura,” tandasnya.
Sebagian Besar Wilayah Papua Tak Kenal Musim
Dari data BMKG, di Papua hanya ada 4 wilayah yang terjadi pergantian musim (zona musim). Sedangkan wilayah lainnya tak memiliki musim.
Wilayah tersebut yakni, pertama di Kota Jayapura, Kabupaten Keerom bagian utara, Kabupaten Jayapura bagian timur laut. Ke dua di Kabupaten Jayapura bagian tengah dan selatan, Sarmi bagian Selatan dan Tenggara, Tolikara bagian utara – timur laut, sebagian besar Kabupaten Waropen. Ketiga, Tolikara bagian selatan, Yahukimo bagian utara – barat laut, Jayawijaya, Puncak Jaya bagian timur dan terakhir ada di Kabupaten Merauke.
Selain itu di Papua Barat ada dua wilayah zona yakni Kabupaten Sorong bagian timur, Kabupaten Manokwari bagian utara dan Kota Manokwari. Wilayah dua yakni di sebagian Manokwari bagian selatan dan sebagian Kabupaten Teluk Bintuni.
Sementara daerah lainnya, yang tak disebutkan di atas, tak memiliki zona musim. hal ini juga yang menjadi faktor cuaca di Papua tak bisa ditebak, karena sebagian besar tak mengenal musim.
“Yang masuk zona musim hanya sebagian kecil dari luasan wilayah papua (yang disebutkan di atas, -Red), Jadi memang sebagian besar wilayah Papua masuk dalam non zona musim,” tegas Petrus. (Faisal Narwawan)
