Belajar Tatap Muka Ditengah Pandemi Covid-19 Terapkan Sistem Genap Ganjil

BENGKULU UTARA– Hari pertama pembelajaran tatap muka yang kembali diberlakukan oleh Dinas Pendidikan (Dispendik) Kabupaten Bengkulu Utara (BU) mewajibkan semua sekolah yang melaksanakan Kegiatan Belajar Mengajar (KBM) menggunakan sistem ganjil genap pada siswa. Hal tersebut diakui oleh Kepala SMPN 01 BU, Dra Tiswarni MPd, dimana SMPN 01 merupakan salah satu sekolah yang kembali melakukan pembelajaran dengan pola itu sesuai instruksi dari Dispendik BU.

“Ya, hari ini sesuai dengan surat edaran, kita sudah melakukan proses KBM dengan tatap muka dengan menerapakan sistem genap ganjil,” kata Tiswarni.

Tiswarni menambahkan, bahwa dalam proses mengajar, jumlah siswa yang ada di dalam kelas hanya 16 orang dengan menerapkan sistem genap ganjil. Dirinya pun menjelaskan bahwa untuk sistem genap ganjil ini, para murid belajar sesuai dengan nomor absen. Apabila ganjil para murid belajar di sekolah pada hari Senin, Rabu dan Jumat. Sedangkan genap, para murid belajar disekolah pada hari Selasa, Kamis dan Sabtu.

“Pada intinya para murid belajar 3 kali dalam seminggu. Untuk proses belajar dalam 1 hari hari ada 3 hingga 4 mata pelajaran. Setiap 1 mata pelajaran hanya berlangsung 20 menit,” jelasnya.

Namun yang jelas, Tiswarni menuturkan, pihaknya melakukan pembelajaran tatap muka tetap mengikuti beberapa aturan yang sudah ditetapkan oleh pemerintah seperti harus tersedia tempat cuci tangan, siswa diwajibkan menggunakan masker serta harus jaga jarak ketika melakukan kegiatan pembelajaran.

“Kami berusaha memenuhi protokol kesehatan denga meyiapkantempat cuci tangan setiap siswa wajib cuci tangan sebelum masuk kelas dan mengecek suhu tubuh serta diwajibkan juga pakai masker. Kami juga menyediakan faceshield setiap ruang kelas,” tuturnya.

Sementara itu, salah seorang siswa kelas IX, Farel, mengaku sangat senang dapat kembali belajar di sekolah. Selain dapat bertemu dengan teman-teman, dirinya pun lebihbdapat mengerti serta lebih memahami mengenai mata pelajaran yang dipelajari. Karena disekolah guru menjelaskan secara mendetail. Berbeda dengan belajar dirumah atau daring, yang kerap membuat dirinya kesulitan untuk mengerti dan memahami sehingga belajarpun tidak efektif.

“Ya pasti sangat senanglah. Karena dapat berkumpul lagi bersama teman teman. Dan yang paling penting dalam pembelajaran saya lebih efektif dari belajar dengan sistem daring,” tukasnya.

Rekomendasi
Komentar

Alamat email anda tidak akan disiarkan.

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses.

You cannot copy content of this page