Arab Saudi Larang Umrah, Puluhan Jamaah Bengkulu Batal Berangkat

Bengkulu – Sebanyak 48 calon jemaah umrah yang berasal dari Provinsi Bengkulu menunda keberangkatannya ke tanah suci, karena pemerintah Arab Saudi menghentikan sementara kedatangan jamaah umrah dari sejumlah negara termasuk dari Indonesia.

Padahal puluhan jemaah umrah yang berasal dari tiga kabupaten dan satu kota di Provinsi Bengkulu, yaitu Kabupaten Bengkulu Utara, Seluma, Kepahiang dan Kota Bengkulu ini dijadwalkan berangkat pada 1 Maret 2020 mendatang menuju Kota Abu Dhabi dan Kota Jeddah.

“Kami dari Multazam ada keberangkatan sebenarnya kalau sesuai schedule tanggal 1 Maret pada hari Minggu jam dua siang menggunakan pesawat Citilink dan sekitar jam 00.05 WIB transit menuju ke Abu Dhabi dan Jeddah,” papar Darmiati, Kepala Travel Multazam Utama Tour Perwakilan Bengkulu, Jumat (28/2).

Darmiati menjelaskan, larangan pemerintah Arab Saudi itu diberikan untuk pencegahan merebaknya wabah virus corona. Kendati demikian, para jemaah ini nantinya akan tetap diberangkatkan.

Kemungkinan kata Dermiati, berdasarkan hasil rapat bersama Pimpinan Pusat Travel Multazam, jemaah umrah asal Provinsi Bengkulu dijadwalkan berangkat di atas tanggal 19 Maret 2020. Namun untuk kepastian keberangkatan pihak travel menunggu pemberitahuan resmi dari kedutaan besar Arab Saudi dan Pemerintah Indonesia.

“Kami baru mendapat informasi penundaan sore kemarin dari Multazam pusat. Kemungkinan besar untuk jemaah yang berangkat pada 1 Maret akan direschedule ulang. Kami tinggal menunggu pemberitahuan dari Kedutaan Besar Arab Saudi dan Indonesia kapan jemaah bisa diberangkatkan dalam kondisi aman,” imbuhnya.

Sementara itu, terkait hal ini, Darmiati menyebut para jemaah asal Provinsi Bengkulu yang menggunakan Travel Multazam Utama Tour pasrah dan memahami kondisi yang saat ini sedang terjadi. Namun ucap Darmiati, para jemaah sangat berharap keberangkatan ke Tanah Suci tetap dilanjutkan.

“Memang dari kemarin keluarga jemaah banyak yang datang ke kantor menanyakan perihal tersebut. Kami menenangkan jemaah dulu, dan kita omong ke jemaah bahwa kami akan tetap bertanggung jawab memberangkatkan mereka. Baik jemaah maupun keluarga menerima alasan penundaan ini,” demikian Darmiati. (Red)

Rekomendasi
Komentar

Alamat email anda tidak akan disiarkan.

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses.

You cannot copy content of this page