Andalkan Penerangan Bulan, Titi Kuning Opak Aceh Tamiang Gelap Gulita

Aceh Tamiang, NusantaraTerkini.Com – Akses umum berupa jembatan yang terletak di Kecamatan Rantau Kabupaten Aceh Tamiang, saat malam hari kondisinya masih gelap gulita sampai dengan saat ini. Jelas sangat membahayakan pengendara yang melintas termasuk dikhawatirkan menjadi tempat empuk perampok melakukan aksinya.

Kondisi penerangan Jembatan Rantau atau akrab disebut Titi Kuning Opak atau Jembatan Titik Sandora ini, sejak jaman Belanda tak pernah dipasang penerangan sama sekali. Menurut keterangan Miswan (45) warga setempat kepada Jurnalis Nusantara Terkini, “Jika Jembatan Titi Kuning dibiarkan terus menerus dalam kondisi gelap gulita, banyak hal yang kita khawatirkan dapat terjadi,” ujarnya, Sabtu sore (9/2/2019).

Ia juga menambahkan, saat malam Minggu terkadang banyak anak-anak muda nongkrong dan para pemancing ikan di jembatan. Mereka bias diseruduk kendaraan kapan saja kalau jembatan kondisinya memang gelap gulita atau hanya mengandalkan penerangan bulan.

Senada juga diungkapkan Zainal (42) pengendara sepeda motor asal Aceh Tamiang, “Waktu pelantikan Bapak Mursil selaku Bupati Aceh Tamiang di Gedung DPRK Aceh Tamiang beberapa waktu lalu, banyak hal dibahas. Salah satunya penerangan di lokasi yang gelap gulita sehingga Aceh Tamiang tidak lagi dikatakan banyak hantu karena gelap gulita,” kenangnya saat ikut menghadiri acara pelantikan bersama jamak masyarakat.

Lanjut ditambahkannya, pasca kurang lebih dua tahun menjabat sebagai Bupati, harapan penerangan Jembatan Titik Sandora belum terealisasi juga atau masih gelap gulita seperti di jaman Belanda dulu.

“Kami berharap adanya perhatian seperti Jembatan Kota Kuala Simpang, karena jembatan ini nggak jauh beda. Kalau soal panjang dan posisi sama, yaitu keduanya melintang Sungai Tamiang, cuma disini tak pakai tiang,” imbuhnya berharap. (Afrizal).

Rekomendasi
Komentar

Alamat email anda tidak akan disiarkan.

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses.

You cannot copy content of this page