511 Warga Dari Tiga Distrik Di Nduga Papua Terdeteksi Menderita 10 Penyakit

NusantaraTerkini.Com, Papua – Tim Medis Provinsi Papua yang diutus ke Nduga Papua mendapatkan 10 penyakit yang diderita 511 warga di 3 distrik di Nduga Papua.

Disampaikan 10 penyakit yang diderita warga di daerah tersebut yakni Myalgia (nyeri otot), ispa, artritis rematoid (nyeri tulang), diare, suspek TBC, gastritis (lambung/maag), cacingan, cepalgia (sakit kepala), hipertensi dan vulivus laceratum ( luka memar).

“Pelayanan kesehatan kami lakukan hari pertama di Distrik Mbua, Distrik Dal dan Distrik Mbulmu Yalma. Kami sempat mencoba masuk ke Distrik Yigi namun situasi tak memungkinkan, sehingga kami ditarik ke Wamena,” ujar Koordinator Lapangan Tim Medis Provinsi Papua Elianus Tabuni kepada wartawan dalam jumpa pers di Kantor Dinas Kesehatan Provinsi Papua, Selasa (15/1/2019).

Kata dia saat di Wamena tim menemukan masyarakat dari tiga distrik tersebut yang mengungsi.

“Jadi kami lakukan lagi pelayanan kesehatan di sana dan kembali pada 10 Januari,” jelasnya.

Elianus juga mengatakan jika pihaknya akan kembali melakukan pelayanan di 8 distrik lainnya yang ada di Nduga Papua.

“Kami akan masuk ke Mapenduma, Nirkuri, Mebarok, Yigi, Yal, Paro,Mugi, Kuyawagi dan Koroptak.Ini target yang seharus kami kunjungi namun karena situasi sehingga belum terlaksana dan kami harus kembali koordinasi mengatur jadwal terlebih dulu dan kembali secepatnya,” katanya lagi.

Tim medis Provinsi Papua juga melakukan pendampingan dan bimbingan di 3 distrik tersebut karena warga alami trauma dengan bunyi tembakan.

Kata Elianus 10 penyakit yang diderita warga Nduga tersebut akibat mengungsi ke hutan-hutan.

“Mereka kekurangan makanan dan ini harus tindakan emergensi apa lagi mereka trauma dan memang kehadiran kami berikan warna berbeda. Warga trauma karena operasi militer yang dilakukan untuk pengejaran pelaku KKB,kemudian kemarin pada 9 Januari terjadi kontak senjata sehingga masyarakat kembali melarikan diri karena suara tembakan tersebut, artinya mereka masih trauma dengan bunyi senjata atau bunyi-bunyi yang mirip,” (Isal)

Rekomendasi
Komentar

Alamat email anda tidak akan disiarkan.

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses.

You cannot copy content of this page