Perempuan Zaman Now, Berperan Dalam Kemandirian dan Ketahanan Keluarga

NusantaraTerkini.Com, Bengkulu – Kaum perempuan zaman sekarang, dinilai mempunyai peran yang signifikan terhadap ketanahan keluarga. Tak hanya itu, menurut Pelaksana tugas Gubernur Bengkulu Rohidin Mersyah, yang tak bisa tergantikan hanyalah pada kodratnya sebagai perempuan, sedangkan kedudukan dan peranan dengan kaum laki-laki adalah setara.

“Mengandung, melahirkan dan menyusui itu kan kodrat yang tak bisa tergantikan. Sedangkan peran dalam ketahanan keluarga, karir, bahkan politik pun sama dengan laki-laki. Ini bukan berarti menekan atau mengecilkan peran laki-laki, tetapi kesetaraan gender itu kan memang secara kodrat yang tak bisa diganti fungsinya,” tutur Rohidin saat pembukaan Jambore Organisasi Perempuan se-Provinsi Bengkulu, Selasa (10/Juli/2018).

Perempuan, lanjut Rohidin, mempunyai peran penting dalam ketahanan keluarga bahkan kemandirian keluarga. Perempuan sebagai ibu, termasuk menjadi ujung tombak pembangunan nasional yakni dalam membentuk karakter anak sebagai generasi bangsa, mendidik anak-anak bersama kaum laki-laki. Bahkan ketahanan ekonomi keluarga, perempuan juga tak tinggal diam. Perempuan bisa berkarir tanpa meninggalkan kodratnya.

“Kita mengapresiasi organisasi perempuan, mereka telah menjadi simpul-simpul penggerak ketahanan keluarga bahkan ekonomi melalui kegiatan kegiatannya,” ucap Rohidin.

Saat itu, Dinas Pemberdayaan Perempuan Perlindungan Anak Pengendalian Penduduk dan Keluatga Berencana Provinsi Bengkulu menggelar Jambore Organisasi Wanita se-Provinsi Bengkulu dengan tema ‘Perempuan Sebagai Penggiat Ekonomi Kreatif’. Pembukaan yang digelar di Wahana Surya Kabupaten Bengkulu Tengah itu juga menampilkan produk-produk unggulan hasil dari ekonomi kreatif masyarakat yang marketnya serta produksinya dilakukan oleh perempuan Bengkulu.

Kepala Dinas P3AP2KB Provinsi Bengkulu Foritha menjelaskan, saat ini kebijakan pemerintah dalam pemberdayaan perempuan dalam sektor ekonomi adalah membantu akses permodalan melalui lembaga keuangan seperti bank daerah dan juga bank nasional dan swasta. Perempuan Bengkulu melalui organisasi-organisasi juga saling berbagi pengalaman usaha, dan tak sedikit yang telah berhasil menjadi pengusahan yang mapan.

“Selain intervensi kebijakan berbasis gender, untuk menggerakkan ekonomi kreatif oleh perempuan, pemerintah terus mendorong akses modal dan pelatihan-pelatihan,” demikian jelas Foritha. (Morecka)

Rekomendasi
Komentar

Alamat email anda tidak akan disiarkan.

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses.

You cannot copy content of this page