Menteri PPPA Bentuk Satgas Untuk Mencegah Kekerasan Terhadap Perempuan dan Anak

NusantaraTerkini.Com, – Menteri Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak (PPPA) Republik Indonesia, Rabu sore (21/3/2018) menyambangi Universitas Bengkulu (UNIB) untuk membentuk Satgas membantu Dinas Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak Provinsi Bengkulu agar bisa mendeteksi pencegahan kekerasan – kekerasan yang terjadi di lapangan.

Menurut Menteri Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak, Yohana Suzana Yembise, angka kekerasan yang terjadi terhadap perempuan dan anak semakin menurun disetiap tahunnya. Kendati demikian, dari angka kasus tersebut, yang tercatat hanya yang melaporkan saja, namun belum termasuk kasus yang tidak dilaporkan.

“Kunjungan kami kesini ingin membentuk Satgas – satgas untuk membantu Dinas Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak, agar bisa mendeteksi pencegahan kekerasan – kekerasan yang terjadi di lapangan. Yang masih tinggi saat ini adalah pencabulan atau kejahatan seksual terhadap anak di Provinsi Bengkulu,” ujar Yohana Yembise

“Kalo saya tadi menanyakan langsung kepada Kepala Dinas, di tahun 2014 itu termasuk cukup tinggi angka kekerasan yang terlaporkan sekitar 600. Namun semakin hari makin menurun, di tahun 2017 menurun jadi 200 an, yang tercatat hanyalah yang melaporkan, yang tidak melaporkan cukup banyak terjadi di lapangan,” sambungnya.

Kegiatan yang bertajuk He for She ini adalah kegiatan kampanye global. Dan Kementerian Pemberdayaan sendiri sudah melakukan kegiatan ini hingga ke Kabupaten Kota, serta semua Universitas yang ada dan ke Perusahaan-perusahaan untuk menemukan cara, bagaimana mengangkat laki – laki untuk bisa melindungi dan memperhatikan kaum perempuan.

Selain itu, gerakan He For She ini juga untuk mengajak laki-laki terlibat sebagai agen perubahan dalam mencapai kesetaraan gender dan pemenuhan hak-hak perempuan dan anak, serta upaya mengakhiri kekerasan terhadap keduanya.

“Inti dari gerakan He For She adalah bagaimana mendorong pelibatan laki-laki dalam upaya-upaya melindungi perempuan dan mewujudkan kesetaraan gender. Gerakan ini tidak hanya dapat diprakarsai oleh kaum laki-laki, perempuan juga dapat terlibat dalam upaya-upaya menyadarkan dan mengajak laki-laki untuk lebih responsif terhadap perempuan dan anak serta mengakhiri kekerasan. Untuk itu, saya mengajak seluruh mahasiswa di Bengkulu agar menjadi agen HeForShe,” demikian Yohana. (Nindri/Cw2)

Rekomendasi
Komentar

Alamat email anda tidak akan disiarkan.

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses.

You cannot copy content of this page