Melawan Saat Ditangkap, Pelaku Penganiayaan Dihadiahi Timah Panas
NusantaraTerkini.Com, MusiRawas- Melawan saat akan di tangkap, MG (37) warga Desa Campur Sari, Kecamatan Muara Kelingi, Kabupaten Musi Rawas, Provinsi Sumatera Selatan harus di lumpuhkan dengan timah panas pada kaki sebelah kanan oleh jajaran Polsek Megang Sakti.
Pria yang sehari -harinya bekerja sebagai petani ini ditangkap lantaran diduga melakukan penganiayaan terhadap Eko Sumirah (27).
Peristiwa bermula pada Rabu (11/4/18). Saat itu korban yang menunggu buah kelapa sawit didatangi oleh pelaku bersama keempat temannya dan mengatakan jika ia bersama temannya itu akan memanen buah kelapa sawit.
Namun korban meminta pelaku menelpon bosnya terlebih dahulu. Akan tetapi bukannya menelpon sang pemilik buah kelapa sawit, MG malah membacok korban pada bagian bahu sebelah kiri dan bahu sebelah kanan korban.
Kapolres Musi Rawas, AKBP Bayu Dewantoro melalui Kapolsek Megang sakti, IPTU M Romi membenarkan jika pihaknya telah menangkap seorang pelaku penganiyaan.
“Pelaku berhasil kita tangkap, Sabtu (02/06/2018) sekitar pukul 22.00 WIB saat akan pegi ke warung,” kata Kapolsek.
Namun saat akan disergap, pelaku berusaha melakukan perlawanan dengan cara mengeluarkan senjata api rakitan (Senpira) dan sebilah pisau.
“Pelaku terpaksa kita berikan tindakan tegas, sebab ia tidak mengindahkan tembakan peringatan yang kita berikan dan berusaha melarikan diri saat akan kita tangkap,” jelasnya.
Kapolsek juga menjelaskan jika pelaku kerap melakukan pemalakan kepada sopir truck pembawa buah kelapa sawit.
“Informasi yang kita dapat dari masyarakat, pelaku kerap melakukan pemerasan kepada sopir truck pembawa buah kelapa sawit dengan menggunakan senjata api rakitan dengan cara menembakannya ke udara untuk menakut-nakuti korbanya,” jelasnya lagi.
Dari tangan pelaku, polisi berhasil mengamankan sebilah pisau dan dua buah senjata api rakitan berserta amunisi.
“Pelaku sudah kita amankan di Mapolsek guna penyelidikan lebih lanjut, termasuk kita dalami dari mana pelaku mendapatkan senjata api itu,” pungkasnya. (Sutrisna)
