Keluarga ini Hidup Di Gubuk Beratapkan Terpal

NusantaratTerkini.Com, Tekanan ekonomi memaksa satu keluarga tinggal di sebuah gubuk derita, di jalan Abu Zahar, kelurahan Gunung Alam, kota Argamakmur, kabupaten Bengkulu Utara. Satu Kepala Keluarga (KK), yang berjumlah tiga orang itu, sudah tiga bulan tinggal di gubuk tersebut.

Kepala keluarga yang berasal dari kabupaten Lebong itu adalah, Anwar (47), suami dari Ita (45), hanya bekerja sebagai pemulung atau pencari barang bekas untuk menghidupi keluarganya.

Diceritakan Anwar, dirinya mengajak anak dan istrinya pindah ke Argamakmur, lantaran rumah mereka yang berada di Desa Talang Liak, kecamatan Bingin Kuning, kabupaten Lebong sudah ditimbun longsor. Akibatnya ia terpaksa pindah ke Argamakmur mengajak istri dan kedua anaknya, Riski (5) dan Rangga (8).

”Rumah kami di Lebong sudah tidak ada lagi, karena longsor beberapa tahun lalu. Keluarga kami juga tidak ada yang perduli dengan kejadian itu, jadi terpaksa kami merantau saja kesini,” tutur Anwar, Senin, (11/12/2017).

Sementara, lokasi Gubuk yang ditempati keluarga ini lumayan jauh dari pemukiman warga sekitar, karena gubuk derita itu berada di hamparan kebun. Tanahnya pun bukan milik mereka, karena ada seorang yang iba melihat Anwar bersama istri dan anaknya tidur di pasar, akhirnya ia mengijinkan mereka tinggal disana.

”Waktu itu ada yang melihat kami tidur di pasar setiap hari, mungkin karena kasian, akhirnya kami diijinkan untuk tinggal di sini,” ungkapnya.

Di gubuk derita yang hanya berisi kasur dan kardus saja, Anwar bersama anak dan istrinya tetap tabah menjalani kehidupan mereka sehari-hari. Dan untungnya warga sekitar masih banyak yang peduli terhadap keluarga ini, dengan memberikan sembako. Karena menurut Ita, penghasilan suaminya tidak menentu. Kadang sang suami mendapatkan rezeki akhirnya keluarga ini harus menahan lapar dan haus.

Hal yang lebih menyedihkan lagi, yakni jika hujan lebat turun, ibarat syair lagu, makan tak enak tidur pun tak nyenyak. Seperti itu lah perasaan yang dirasakan keluarga tersebut. Pasalnya atap yang digunakan untuk menutupi gubuk ini, hanya dari terpal yang sudah bolong, akibatnya air hujan membasahi tempat tidur mereka.

Namun, di gubuk itu saat ini hanya ditempati Anwar, Ita, dan anaknya Riski saja, karena Rangga anak pertama Pasutri Anwar dan Ita tersebut sudah di dipindahkan di panti asuhan oleh Dinas Sosial kabupaten Bengkulu Utara untuk disekolahkan.(DDK)

Rekomendasi
Komentar

Alamat email anda tidak akan disiarkan.

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses.

You cannot copy content of this page