Ini Yang Akan Terjadi di Bengkulu Jika Tidak Menerapkan Pola Hidup Sehat

NusantaraTerkini.Com, – Gizi buruk menjadi momok menakutkan bagi seluruh warga di Indonesia, seperti Kejadian Luar Biasa (KLB) gizi buruk dan wabah campak di Kabupaten Asmat, yang menewaskan puluhan anak-anak Papua, berpotensi akan terjadi di Provinsi Bengkulu, jika masyarakat enggan menerapkan pola hidup sehat.

Sebabnya, dibeberkan Kepala Bidang Kesehatan Masyarakat Dinas Kesehatan Provinsi Bengkulu, Nelli Alesa, berdasarkan data Pemantauan Status Gizi (PSG) di Provinsi Bengkulu yang dilakukan Dinkes setiap tahun, data terakhir pada tahun 2017, 10 kabupaten/kota di Provinsi Bengkulu memiliki angka stunting diatas rata-rata nasional.

“Standar stunting itukan boleh terjadi dibawah 20 persen, ini total jumlah balita yang ada di suatu wilayah. Bengkulu tahun lalu, kita sudah coba pantau, ternyata rata-rata di Provinsi Bengkulu ini 29,4 persen. Ini kalau di breakdown lagi di kabupaten, maka didapat angka paling rendah itu 23,4 persen. Paling tinggi 35,8 persen, itu ada di Bengkulu Utara,” beber Nelli, Jum’at (27/8/18).

“Artinya 10 kabupaten dan kota di Provinsi Bengkulu, angka stuntingnya melebihi standar, diatas 20 persen. Ini merupakan potensi masalah yang harus kita lakukan upaya pencegahan dan penurunannya,” sambung Nelli.

Untuk melakukan upaya tersebut, lanjutnya lagi, tidak hanya bisa dilakukan oleh dinas kesehatan. Ia mengajak seluruh masyarakat, seluruh sektor dan elemen terkait untuk perduli terhadap 1000 hari pertama kehidupan. Sebab tiga faktor penting penyebab stunting itu, sangat dipengaruhi oleh kebiasaan prilaku yang ada dimasyarakat atau keluarga.

“Tiga faktor penting ini ada pola asuh, pola makan dan samitasi lingkungan. Di pola asuh itukan kita lebih kepada bagaimana keluarga mengasuh anak, bagaimana tumbuh kembangnya dinilai, apakah bayinya mendapatkan asuh ekslusif atau tidak. Kalau di pola makan, ibu hamilnya cukup tidak asupan gizinya. Karena kita tahu penyebab stunting itu ternyata asupan gizi yang kurang, pada saat ibu hamil sampai dengan 1000 hari pertama kehidupan, yaitu bayi usia 0 sampai 2 tahun. Dan untuk samitasi lingkungan ternyata juga berpengaruh anak yang meminum air yang tidak bersih, ini bisa mengungkit kejadian stunting. Karena berpengaruh asupan gizi yang dimakan,” demikian Nelli. (dk)

Rekomendasi
Komentar

Alamat email anda tidak akan disiarkan.

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses.

You cannot copy content of this page