Gubernur Minta Dinkes Bentuk “Krisis Center”

NusantaraTerkini.Com, Bengkulu – Gubernur Bengkulu Ridwan Mukti meminta Dinas Kesehatan Provinsi Bengkulu Membentuk “Krisis Center” untuk menanggapi keluhan tentang pelayanan kesehatan yang sering beredar di Media Sosial. Keluhan ini kemudian disebar ke Rumah Sakit dan Dinas Kesehatan kabupaten kota untuk segera ditindak lanjuti. “Intinya kita ingin masyarakat sehat,” ujar gubernur mendatangi Kantor Dinas Kesehatan Jalan Indragiri Kota Bengkulu.

Disampaikan Gubernur, fokus tahun 2017 adalah pengentasan kemiskinan dan ketertinggalan, sarana prasarana pelayanan kesehatan harus tersebar merata. Tenaga kesehatan seperti dokter dan bidan tidak menumpuk di Kota Bengkulu.

Menurut gubernur Ridwan Mukti, saat ini ada 9 kecamatan di Provinsi Bengkulu belum mempunyai Puskesmas. Gubernur menambahkan, saat ini baru sekitar 600 Puskesdes dari 1800 desa  di Provinsi Bengkulu.

Terkait pengawasan, Ridwan Mukti mengusulkan Dinas Kesehatan Provinsi Bengkulu untuk masuk ke E-governant, sehingga kepala Dinas Kesehatan dapat mengontrol pelayanan tenaga kesehatan, stok obat, penggunaan fasilitas kesehatan dan operasional  puskesmas dan puskesdes saat jam kerja.

“Semua itu dapat diawasi menggunakan teknologi IT, dengan pengawasan yang optimal maka konsep perencanaan program dan prakteknya akan sejalan, sehingga fungsi dinas kesehatan dalam berkontribusi mensejahterakan masyarakat dapat terwujud,” ujar gubernur ke 9 yang baru di lantik Bulan Februari lalu ini.

Kepala dinas kesehatan Provinsi Bengkulu Amin Kurnia Mengatakan saat ini dinas kesehatan mempunyai tekad dan komitmen “PIREC” yaitu, P = Program Pro Rakyat, I = Intergratif, Lintas Program Lintas Sektor, R = Responsive/Cepat Tanggap, E = Efektif Efesien, C = Clean, Sesuai Fakta Integritas.

Amin Kurnia menambahkan, Dinas kesehatan mempunyai konsep 4 “CT” yaitu Cepat Temui, Cepat Tanggapi, Cepat Tanggulangi, Cepat Talangi dan Cepat Tuntaskan. Amin juga menegaskan masalah kemitraan menjadi prioritas tidak “One Man Show”.

Target gubernur dalam 2017 tidak ada kecamatan yang tidak mempunyai  Puskesmas dan minimal mempunyai 1200 Puskesdes dari 1800 desa se-Provinsi Bengkulu. Menurut gubernur, saat ini Provinsi Bengkulu juga hanya memiliki sekitar 400 dokter umum dan sangat kekurangan dokter spesialis. (rlsMC)

Rekomendasi
Komentar

Alamat email anda tidak akan disiarkan.

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses.

You cannot copy content of this page