Angka Penderita Kangker Di Kecamatan Padang Jaya Meningkat

NusantaraTerkini.Com Angka penderita kangker di Kecamatan Padang Jaya Kabupaten Brngkulu Utara meningkat dari tahun 2016 hingga tahun 2017.

Penyebab utama kanker adalah virus HPV atau human papillomavirus. HPV merupakan kumpulan jenis virus yang menyebabkan kutil di bagian tubuh termasuk di daerah kewanitaan. Ada dua jenis HPV yang berpotensi meningkatkan risiko kanker serviks, HPV tersebut adalah HPV 16 dan HPV 18.

Dari hasil daftar catatan medis pasien di Puskesmas Air Lais, pada bulan Januari hingga Desember tahun 2016 lalu, terdapat 15 temuan yang diduga terkena kangker, dimana 14 orang diantaranya terdapat benjolan di payudara, dan 1 orang lainnya positif mengidap kangker sarvicks.

Sedangkan pada tahun 2017 ini terdapat 21 orang yang mengalami benjolan dipayudara, yang positif terkena kangker ada 4 orang. Dari 21 orang ini juga ada 19 orang yang terindikasikan kangker stadiun lanjut, serta 1 orang positif kangker servik.

Sehubungan dengan itu, Pada Selasa 7 November 2017, Kepala Puskesmas Air Lais, Dr Mulyono menuturkan,” Benar, banyak pasien yang baru sadar dan datang ke Puskesmas saat menyadari penyakitnya sudah agak parah. Hal ini sangat kami sayangkan, padahal seharusnya warga bisa menjalani program pelaksanaan tes metode IVA atau Inspeksi Visual Asam Asetat yang ada di Puskesmas, untuk melakukan pencegahan atau penanganan dini.”

Masyarakat masih merasa malu untuk memeriksakan lebih dini penyakit kangker ini, karena penyakit ini berada disekitar organ intim.

Kepada NusantaraTerkini.Com, Bidan Endriana menambahkan,” Untuk menghindari risiko kanker serviks, penting dilakukan vaksin. Pola hidup sehat harus diterapkan dengan lebih baik, kebersihan dan kesehatan organ intim harus lebih terjaga. Antusias masyarakat akan pentingnya melakukan pemeriksaan terkait risiko kanker dalam tubuh sejak dini masih sangat minim, alasan mereka karena malu.” (dix12)

Rekomendasi
Komentar

Alamat email anda tidak akan disiarkan.

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses.

You cannot copy content of this page