200 Sapi Poktan Diinseminasi

NusantaraTerkini.Com – Dinas Peternakan dan Kesehatan Hewan (Disnakeswan) Provinsi Bengkulu melakukan Inseminasi buatan serentak di Provinsi Bengkulu, guna mendukung dan menindaklanjuti pencanangan Upaya Khusus Sapi Indukan Wajib Bunting (Upsus Siwab) oleh Menteri Pertanian RI.

“Sebanyak 200 ekor Sapi betina jenis Sapi Bali, dari Kelompok Tani (Poktan) binaan Dinas Peternakan dan Kesehatan Hewan (Disnakeswan) Provinsi Bengkulu akan dilakukan Inseminasi buatan,” kata Pelaksana Tugas (Plt) Kepala Disnakeswan Provinsi Bengkulu Majestika, saat membuka acara Inseminasi Buatan serentak di Provinsi Bengkulu yang berlokasi di Desa Padang Ulak Tanjung, Kecamatan Talang Empat, Kabupaten Bengkulu Tengah, pada Selasa (15/10).

Dokter Spesialis Reproduksi Hewan tersebut menjelaskan, Inseminasi buatan itu sendiri sangat bermanfaat guna menghasilkan pedet atau anakan sapi unggulan yang sehat dan besar.

Selain itu, lanjut Majestika, kegiatan inseminasi buatan ini lebih efisien dan efektif, karena para peternak tidak perlu memiliki Sapi pejantan yang unggul, Sapi betina yang dikawinkan melalui inseminasi buatan tersebut dapat terhindar dari penyakit menular, karena benih tersebut telah steril dari penyakit, di samping itu juga, bibit inseminasi buatan tersebut mampu bertahan hingga 20 tahun.

“Inseminasi buatan ini sangat efektif dan efesien, selain dapat menghasilkan anak sapi unggulan secara cepat, juga dapat menghindari penyakit menular bagi indukan sapi,” sebutnya, saat turun langsung memberikan inseminasi buatan.

Jebolan Pasca Sarjana Universitas Gajahmada Yogayakarta tersebut juga menjelaskan, kegiatan Inseminasi buatan tersebut bertujuan untuk membantu para peternak dalam mengembangkan usaha peternakan sapinya, sehingga dapat meningkatkan kesejahteraan para peternak sapi.

Selain inseminasi buatan, juga di berikan vitamin dan obat-obatan untuk kesehatan hewan ternak Sapi. Sebanyak 9 orang Dokter Hewan dari Disnakeswan Provinsi Bengkulu bersama dengan 15 orang petugas inseminator Balai Inseminasi Buatan Daerah, di terjunkan dalam kegiatan tersebut.

Menurut kepala dinas Pertanian, Perkebunan Dan Peternakan Kabupaten Bengkulu Tengah, Damsik, sudah ada 2 Kecamatan di Kabupaten Bengkulu Tengah yang memliki Kelompok Tani usaha ternak sapi, yaitu di Kecamatan Talang Empat dan Pondok Kelapa, jumlah keseluruhan mencapai seribu ekor Sapi.

“Jumlahnya sudah mencapai ribuan ekor Sapi, Pemkab Bengkulu Tengah pada tahun 2016 ini juga telah memberikan bantuan sebanyak 130 hewan ternak Sapi kepada Poktan di dua Kecamatan tersebut, semuanya Sapi betina jenis Sapi Bali,” sebutnya.

Karena terkendala anggaran yang ada, Damsik berharap, agar Pemda Provinsi Bengkulu dapat menggelontorkan dananya untuk membantu peternak Sapi tersebut, sehingga usaha mereka dapat terus berkembang dan berkelanjutan.

Kusmudi, Kepala Desa Padang Ulak Tanjung, Kecamatan Talang Empat Kabupaten Bengkulu Tengah, menyebutkan, pada mulanya mereka mendapat bantuan perkelompok tani sebanyak 40 ekor Sapi betina pada 3 tahun silam, sejak mendapat binaan dari Disnakeswan Provinsi Bengkulu, mereka telah berhasil mengembang biakan ternak mereka hingga 200 ekor Sapi.

Disamping itu, Kusmudi berharap agar Pemerintah dapat memberikan bantuan untuk penghijaun pakan ternak, karena selama ini mereka terkendala untuk mencari pakan ternak berupa rumput Gajah, sedangkan untuk pakan alternatif mereka terkendala dengan alat produksi.

“Kalau bisa, kami ingin dapat bantuan berupa bibit rumput untuk penghijaun, yang merupakan pakan utama ternak kami,” harap Kusmudi, yang juga merupakan anggota Poktan Kesuma Bhakti.

Keinginan mereka cukup beralasan, karena menurut Asisten Reproduksi Balai Inseminasi Buatan Daerah (BIBD) Provinsi Bengkulu, Anto Nugroho, kendala yang sering di hadapi dalam inseminasi buatan adalah, pakan ternak yang kurang memadai, sehingga hal tersebut dapat menggangu siklus masa subur Sapi betina untuk di lakukan inseminasi buatan.

“Salah satu kendalanya adalah kurangnya asupan gizi berupa pakan ternak yang memadai, itu dapat mengakibatkan terganggunya siklus masa subur Sapi betina,” terangnya.

Selain itu, tambah Anto, pengetahuan para peternak Sapi tentang masa kesuburan ternak mereka masih minim, ini juga dapat mengakibatkan keterlambatan untuk dilakukannya Inseminasi buatan, sehingga Sapi betina akan tertunda menghasilkan anakan Sapi.

“Jika semuanya telah tepat waktunya, baik masa birahi Sapi betina, maupun waktu inseminasi buatan yang dilakukan oleh petugas inseminator yang sudah berpengalaman, maka tingkat keberhasilannya hingga 99 %, “ pungkasnya. [NU003/Saipul MC]

Rekomendasi
Komentar

Alamat email anda tidak akan disiarkan.

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses.

You cannot copy content of this page